Dunia jurnalisme saya akui adalah salah satu dunia yang sangat menarik minat saya, Jurnalis menjadi salah satu post cita-cita yang pernah saya impikan selain Guru sejarah dan Insinyur Pertanian. Tapi Jujur saja, kendatipun sangat menyukai dunia jurnalis, namun saya akui saya masih sangat awam dalam dunia media dan jurnalisme. Sangat jauh panggang dari api. Pengalaman bekerja maupun berkarya dalam dunia media dan jurnal saya masih sangat-amat tipis. Tahu sedikit tentang dunia jurnalisme pun hanya sekedar melalui kunjungan Factory tour ke kantor Jawa Pos di Jakarta saat saya menempuh pendidikan desain grafis layout di Pusdiklat Rumah Gemilang Indonesia. Selebihnya ya lewat internet.
Sempat bekerja beberapa bulan di beberapa tabloid internal perusahaan, namun itupun sebagai freelance layouter, bukan sebagai bagian redaksi, jadi tak bisa dikatakan sebagai pekerjaan jurnal, namun lebih kepada pekerjaan grafis.
Kesempatan untuk menjajal pekerjaan yang berhubungan dengan dunia jurnalisme saya dapatkan saat saya bekerja di Tabloid Wanita Sukabumi, sebuah tabloid lokal Sukabumi yang membahas tentang dunia kewanitaan dan kearifan lokal di Sukabumi dan sekitarnya. Tabloid ini dipimpin oleh Pak Feryawi Heryadi, mantan Layouter senior di Republika yang kemudian merintis bisnis media di Sukabumi.
Memang saat itu saya masih tetap bekerja sebagai layouter, namun oleh pemimpin redaksi, saya diberi kesempatan untuk menjadi kontributor. yah, walaupun statusnya kontributor lepas, tapi setidaknya, itulah pertama kalinya saya bisa bekerja di dunia media dan jurnal.
Hanya dua bulan alias dua kali edisi terbit saya bekerja di Tabloid Wanita Sukabumi sebelum akhirnya saya pulang ke kampung halaman di Magelang untuk kembali bekerja menjadi Layouter lepas dan nyambi jadi Operator Warnet. Mulai dari sinilah saya kemudian mulai aktif ngeblog kembali setelah beberapa tahun sebelumnya aktivitas blogging saya angin-anginan.
Beberapa kali kemenangan dalam lomba blog membuat saya semakin semangat dan yakin untuk serius kembali aktif dalam dunia blogging. Terlebih lagi hadiah yang saya dapat dari hasil menang lomba blog cukup untuk membeli seperangkat komputer sederhana, juga masih cukup untuk biaya pemasangan speedy sebagai asupan internet setiap hari.
Kesempatan mengikuti ASEAN Blogger Festival di Solo beberapa waktu yang lalu benar-benar menjadi titik balik bagi saya. Bertemu dengan banyak blogger dari seluruh penjuru Indonesia dan Asia tenggara dari berbagai latar belakang dan passion blog yang berbeda-beda. Chan Myae Khine dari Myanmar, Claire Madarang dari Filipina, serta Dian kelana, Dimas Muharram, dan juga Ahmed Tsar dari Indonesia. Mereka-mereka inilah beberapa blogger yang mampu menjadikan blog sebagai penyaluran jurnalisme.
Dari merekalah saya kemudian belajar untuk mulai memaksimalkan blog sebagai media jurnalisme dan reportase sebuah berita. Memang tak ada bayaran untuk setiap reportase yang kita muat di blog kita sendiri, berbeda dengan para kontributor koran atau tabloid yang mendapat upah tiap kali reportase atau esai mereka tampil dan naik cetak. Namun justru disitulah letak kesungguhannya, Karena kita dituntut untuk bisa menyajikan reportase yang baik, netral, juga informatif dan tanpa bayaran. Hanya sepatah kata "terimakasih atas reportasenya mas!" dari pembaca blog kita. Namun itupun sudah sangat lebih dari cukup.
Bagi saya, disitulah jiwa sejati seorang jurnalis, jiwa untuk memberikan reportase dan berita yang baik dan netral bagi setiap orang yang membutuhkannya.
Kini, beberapa buah blog pribadi (blog ini tidak termasuk salah satunya) sudah mulai saya jadikan sebagai sarana penyaluran dan pelampiasan minat jurnalisme saya. Perlahan tapi pasti, Hasrat Jurnalisme saya sedang menuju puncaknya. Jadi jangan heran jika sekarang saya rajin mengeluarkan ponsel saya untuk memotret setiap momen unik dan penting yang saya temui untuk kemudian saya posting ke dalam blog saya,
Dan pada akhirnya, perkenalkan, nama saya Agus, pemimpin redaksi merangkap kontributor merangkap layouter dan juga merangkap wartawan untuk sebuah media, media milik saya sendiri, media yang bernama "Blog Pribadi".
Ra seneng? saksakmu