Alun-alun kota kini memang telah berubah total sejak Pak Arman terpilih menjadi walikota baru di Telkom City sejak 2 tahun lalu, Beliau adalah walikota yang baik dan sangat peduli dengan para warganya, Berbagai fasilitas pemerintahan kota yang menyangkut dengan kepentingan warga terus dikembangkan dan ditingkatkan, Alun-alun kota ini adalah salah satunya. Dulu di masa pemerintahan walikota sebelumnya, alun-alun kota Telkom city ini lebih banyak nampak lengang, karena memang hanya difungsikan sebagai simbol kota Telkom City, tapi semenjak Telkom city dipimpin oleh pak Arman, alun-alun kemudian dirombak total agar bisa dijadikan sebagai sarana hiburan dan rekreasi bagi para warga kota. Maka jadilah kini alun-alun layaknya taman kota yang penuh dengan fasilitas rekreasi seperti trek jogging, bangku taman, ayunan, kolam ikan, lapangan futsal, sampai videotron berkonsep bioskop kota yang setiap harinya selalu menayangkan acara-acara televisi pilihan dari Telkomvision. Maka tak heran jika kini setiap hari minggu, alun-alun kota Telkom city selalu ramai.
Pak Arman boleh dibilang merupakan sosok walikota yang selama ini diimpi-impikan oleh penduduk Telkom city, Beliau sangat mengerti bagaimana kondisi masyarakat Telkom city, kendatipun beliau sebenarnya adalah seorang pendatang di Telkom city. Sikapnya baik, ramah, dan ringan tangan dalam menolong orang lain. Karamah-tamahan dan sikap baik beliau sudah nampak jauh sebelum beliau memenangkan pemilihan walikota, Inilah yang membuat pak Arman memperolah banyak suara dalam pemilihan walikota.
Sebelum menjadi walikota, Pak Arman bekerja sebagai seorang Kepala Deputi Tekno Telkom city, yaitu semacam lembaga pemerintahan kota yang bergerak di bidang perkembangan teknologi serta produk-produk digital di Telkom city. Selama bekerja di Deputi Tekno Telkom city, Pak Arman banyak mempelajari tentang perkembangan dunia teknologi di Telkom city yang ternyata punya prospek kemajuan yang sangat pesat, namun tidak mampu dimaksimalkan sebagai pendapatan kota karena kebijakan pemerintahan Telkom city yang tak terlalu mendukung kemajuan teknologi. Pemerintah kota justru cenderung lebih memfokuskan pendapatan kota pada usaha retail dan pembangunan pusat perbelanjaan.
Karena alasan itulah Pak Arman kemudian mencalonkan diri sebagai walikota Telkom city, dengan harapan bisa memajukan dan mendukung dunia teknologi di Telkom city. Dan benar saja, baru beberapa bulan saja sejak pak Arman terpilih menjadi Walikota Telkom city, perkembangan dunia Teknologi di Telkom city menunjukkan kemajuan yang sangat pesat. Bahkan Telkom city kemudian dikenal sebagai salah satu kota penghasil produk-produk digital terkemuka di negara Speedy Indonesia, selain itu, Telkom City juga terkenal memiliki sumber daya energi listrik yang sangat besar (paling besar di negara Speedy), sehingga makin menunjang aktivitas perkembangan dunia teknologi digital di Telkom city.
Diantara produk-produk digital yang berhasil dibuat oleh Deputi Tekno Telkom city adalah TelkomSpeedy, Speedy Monitoring, Indonesia WiFi, Telkom Flexi, UseeTV, Qbaca, Konten Speedy, Telkomsel, Telkomvision, Melon Indonesia, dan masih banyak lagi.
Selain itu, Pemerintah kota juga punya kebijakan memberikan layanan akses internet gratis dengan Telkom speedy kepada seluruh warga kota, hal ini bertujuan agar seluruh warga kota bisa mendapatkan banyak ilmu dan informasi dari internet dengan mudah.
Akulah SuperSpeedy
Perkenalkan, namaku Agus, usiaku kini 21 tahun. Aku bekerja di Deputi Tekno Telkom city, dulu aku bekerja sebagai digital engineer di Deputi Tekno Telkom City, tapi sejak pak Arman, atasanku menjadi walikota baru Telkom city, aku kemudian naik jabatan menjadi Supervisor Production. Tugasku di Deputi Tekno Telkom city ini adalah mengawasi seluruh kegiatan produksi alat-alat dan produk digital, jadi boleh dibilang, aku sangat paham dan familiar tentang semua produk digital yang dibuat oleh Deputi Tekno Telkom city.
Hobiku adalah browsing internet dengan Telkom speedy untuk mencari berbagai hal unik dan menarik dari seluruh pelosok penjuru dunia. Karena aku sadar, dunia ini sangat penuh dengan informasi dan pengetahuan. Dan cara yang paling bijak untuk bisa mendapatkan itu semua adalah dengan internet, dengan internet, dunia seolah berada di tangan kita, Pokoknya, With internet, The World in your Hand man!.
Aku bukanlah pemuda biasa, karena dalam keadaan tertentu, aku bisa berubah menjadi super hero yang punya kekuatan super.
Hal ini bermula karena ayahku. Ayahku adalah seorang ahli kimia yang bertugas di Deputi Pertahanan Telkom city (Hampir sama dengan Deputi tekno, hanya saja, Deputi pertahanan ini tugasnya adalah melindungi kota dengan membuat berbagai macam senjata dan peralatan tempur). Di masa baktinya yang hampir berakhir, ayahku mendapatkan tugas untuk membuat sebuah zat khusus yang mampu meningkatkan kekuatan reaksi logam, sehingga diharapkan zat khusus tersebut mampu digunakan untuk meningkatkan daya hancur peluru. Zat khusus itu oleh ayahku disebut sebagai Logamin.
Namun entah bagaimana caranya, Logamin yang berupa cairan bening dan selalu tersimpan di dalam tabung reaksi di laboratorium pribadi di rumahku itu bisa terjatuh ke lantai dan tak sengaja cairan itu terinjak kakiku.
Sejak kejadian itu, aku sering merasa ada yang aneh dengan tubuhku. Tubuhku sering terasa kaku dan tegang, dan kadang seperti punya tenaga yang sangat besar.
Keanehan yang ada pada tubuhku mencapai puncaknya ketika suatu hari, ada seorang pencuri masuk ke rumahku, dan mencoba mengancam ayahku dengan menggunakan pistol. Aku yang saat itu panik menangis sejadi-jadinya hingga membuat si pencuri emosi dan langsung menembakku dengan pistolnya, anehnya pelurunya tidak menembus tubuhku, melainkan justru terpental seperti menghantam logam. Demi melihat kejadian itu, si pencuri itupun ketakutan dan langsung melarikan diri.
Ayahku yang tak percaya dengan kejadian yang baru saja ia saksikan itu kemudian bertanya kepadaku, bagaimana peluru itu bisa tidak menembus tubuhku. Aku pun mulai menceritakan tentang keanehan-keanehan yang terjadi pada tubuhku sejak aku menginjak cairan logamin di laboratorium beberapa waktu lalu.
Ayahku pun kemudian berkesimpulan bahwa logamin itu terserap oleh tubuhku melalui pori-pori kaki saat aku menginjaknya, dan zat itu bereaksi dengan sel darah dalam tubuhku, sehingga tubuhku menjadi keras layaknya logam dan tidak mempan oleh peluru sekalipun.
Dan ternyata tak cukup sampai disitu, selain membuat tubuhku sekuat logam, Logamin yang bereaksi dalam tubuhku ini juga mampu meningkatkan kinerja otot, sehingga aku bisa berlari secepat kilat. Dan kini aku seolah punya kekuatan super.
Ayahku kemudian memintaku untuk merahasiakan hal ini demi keamananku serta menyuruhku menggunakan kekuatan super yang aku miliki hanya pada saat terdesak atau terpaksa, beliau juga menyuruhku untuk menggunakan pakaian khusus sebagai penyamaran saat aku menggunakan kekuatan superku.
Maka, jadilah kini aku sebagai dua pribadi. Pribadi pertama, yaitu aku sebagai Agus, pemuda biasa yang bekerja di Deputi Tekno Telkom city. Dan pribadi kedua, adalah aku sebagai seorang superhero yang mempunyai kekuatan super (aku menyebutnya sebagai Superspeedy, alasannya simpel, karena aku adalah warga negara speedy Indonesia).
Dan sejauh ini, hanya 2 orang yang mengetahui jika aku adalah Superspeedy, yaitu Ayahku sendiri, dan Pak Arman.
Serangan Alien
Minggu pagi itu, aku bersama pak Arman menghabiskan pagi hari dengan jogging bersama mengitari trek lari alun-alun yang juga penuh dengan jogingers-jogingers lainnya, Ada yang sendirian, ada yang bersama pasangan, pun ada yang serombongan bersama segenap anggota keluarganya.
Aku dan pak Arman memang sudah terbiasa jogging di pagi hari, Jogging di hari minggu pagi ini sudah menjadi agenda rutin saya dan Pak Arman, bahkan sejak sebelum pak Arman belum jadi Walikota. Maklum, dulu kami satu kantor, bahkan Pak Arman adalah Atasan langsung saya, jadi wajar saja bila saya dekat dengan Pak Arman, selain itu, Pak Arman juga merupakan sahabat dekat ayah saya.
"Pagi pak Arman!!", "Selamat pagi pak!", "Pak Arman, selamat pagi..!" Itulah sapaan-sapaan yang keluar dari mulut setiap warga yang kami papasi saat berjogging ria yang sebagian besar hanya bisa dibalas dengan sapaan kilat "Selamat pagi juga!!" oleh Pak Arman dengan disertai sedikit senyuman.
"Ya inilah gus, salah satu konsekuensi menjadi Walikota, harus siap membalas setiap sapa dari warga kota!" kata pak Arman pelan kepadaku, namun tanpa menoleh sedikitpun ke arah wajahku.
"Hahaha, enak ya pak, sekarang jadi populer, punya banyak fans..!!" jawabku ringan
"Ya antara enak dan nggak enak gus, enaknya kita bisa melayani dan membantu masyarakat, nggak enaknya, terkadang kita harus mengorbankan waktu dan kepentingan kita demi masyarakat kota. Hmm, memang yang namanya pengabdian itu selalu butuh pengorbanan. tapi ada suatu kepuasan dan kebahagiaan tersendiri saat kita bisa melihat warga kota terlayani dengan baik!". balas pak Arman sambil sesekali mengusap dahinya yang sudah mulai penuh dengan keringat.
Belum sempat aku membalas lagi argumen pak Arman, kami berdua tiba-tiba dikejutkan dengan segerobolan orang yang berlari penuh ketakutan dari arah gedung Deputi Tekno Telkom city yang memang lokasinya tak begitu jauh dari Alun-alun kota.
Lama kelamaan, jumlah orang yang berlari ketakutan menjauh dari gedung Deputi Tekno Telkom city makin banyak. Suasana menjadi sangat kacau, Alun-alun kota yang tadinya penuh dengan orang yang berolahraga atau berekreasi, kini penuh dengan orang-orang yang ketakutan dan berlarian menyelamatkan diri.
"Ada alien,....ada alien...! selamatkan diri kalian...!!" teriak mereka.
Aku dan Pak Arman pun langsung mencari tahu gerangan apa yang yang terjadi.
"Apa yang terjadi pak, kenapa semua orang berlari ketakutan?? Katanya ada alien? alien apa?" tanya Pak Arman pada salah seorang warga yang berlari ketakutan, namun kami hentikan.
"Iiiii iiii Itu pak, ada alien di atas gedung Deputi Tekno, mereka menghancurkan semuanya!!!" jawab orang itu penuh ketakutan sambil menunjuk arah atap gedung Deputi Tekno.
Dan benar saja, ternyata di atas gedung Deputi Tekno ada 5 buah pesawat berawak berbentuk aneh dan berukuran cukup besar. Satu pesawat berwarna ungu muda, sedangkan 4 pesawat lainnya berwarna biru muda. Masing-masing pesawat ditumpangi oleh makhluk aneh berwarna hijau dan bermata satu.
Pesawat yang berwarna ungu muda nampak melayang diam sambil mengarahkan sinar laser berwarna putih ke arah gedung Deputi Tekno, sedangkan 4 pesawat lainnya sibuk membombardir bangunan-bangunan di sekitar Gedung deputi Tekno.
"Pesawat apa itu? dan apa yang mereka lakukan?" Tanya pak Arman sambil terus mengamati gerak-gerik 5 buah pesawat aneh yang berada di atas gedung Deputi Tekno.
"Kelihatannya bukan pesawat milik Deputi pertahanan pak, juga bukan milik negara Speedy, mengingat bentuknya yang aneh, menyerupai piring, bisa jadi mereka adalah alien pak!" kataku mencoba menjawab pertanyaan pak Arman.
"kemungkinan mereka sedang mencoba menyedot energi listrik yang tersimpan di power saver Deputi Tekno, lihat saja arah lasernya pak, mengarah ke tempat gudang power saver, kita harus segera hentikan mereka pak, kalau tidak, cadangan energi listrik kota ini akan habis dan Telkom city akan gelap gulita, karena sistem pengaturan listrik di Telkom city ini diintegrasikan total dengan Power saver di gedung Deputi Tekno" Kataku lagi pada pak Arman.
"Kalau begitu, kita harus segera bertindak" kata pak Arman.
Di tengah situasi yang penuh kepanikan serta penuh dengan teriakan ketakutan para penduduk kota, Pak Arman pun kemudian langsung meraih handphone dari sakunya dan langsung menghubungi Pak Candra, Kepala Deputi Pertahanan Telkom City.
"Pak Candra, cepat kerahkan pasukan tempur dan segera menuju ke area gedung Deputi Tekno, ada ancaman alien yang sedang berusaha mencuri persediaan sumber energi listrik kita, sekarang pak candra" Perintah pak Arman pada Pak Candra melalui Telepon genggam.
Tak berapa lama, pasukan tempur yang diminta pak Arman pun datang ke lokasi. Pasukan tempur terdiri dari 4 batalyon pasukan dengan dipersenjatai 10 tank, 6 pesawat tempur, dan puluhan pelontar missil. Semua pasukan pun langsung bersiap pada posisi dan tinggal menunggu perintah menyerang dari Pak Candra selaku Kepala deputi Pertahanan.
Pak Candra kemudian langsung menghadap pak Walikota dan segera berkoordinasi.
"Sasaran kita adalah 5 pesawat asing itu pak, mereka mencoba mengambil cadangan energi listrik kita yang tersimpan di Saver power di Gedung Deputi Tekno, kita harus hentikan mereka secepat mungkin!!" perintah pak Arman kepada pak candra.
"Siap pak, akan segera saya laksanakan!" jawab pak Candra tegas
Begitu dirasa yakin dan diperlukan, Pak Candra pun langsung memberi perintah untuk Menembak.
"Tembaaaaaaaaaaaaaaak!!!!!" aba-aba tembak keluar lantang dari mulut pak Candra, dan semua unsur pasukan tempur pun mulai menembak.
Pesawat alien yang berada di atas gedung Deputi Tekno pun mulai dibombardir dengan tembakan yang berasal dari Tank, pesawat tempur, dan pelontar missil. Tapi apa yang terjadi, lima pesawat asing itu tak bergeming sama sekali karena pesawat mereka dilengkapi dengan sistem pelindung missil yang sangat canggih, Mereka malah melancarkan serangan balik dengan menembaki Tank dan pesawat milik Deputi pertahanan Telkom city.
Dua tank dan satu pesawat tempur pun hancur menjadi sasaran tembak pesawat alien. mengetahui ada armada yang hancur, Tank dan pesawat tempur beserta pasukan yang tersisa pun mundur. Aku, Pak Arman dan Pak Candra beserta segenap pasukan tempur yang tersisa pun menjauh untuk menyelamatkan diri.
Misi penyelamatan
Keadaan menjadi semakin tak terkendali saat pesawat alien itu kemudian mulai mengarahkan tembakannya ke gedung-gedung kota di sekitar alun-alun. Beberapa pasukan kota dan polisi sibuk menyelamatkan warga yang masih terjebak di dalam gedung. Situasi minggu pagi itu benar-benar kacau.
Dalam keadaan yang super kacau itu, pak Arman berpesan kepadaku.
"Gus, aku tahu keadaan ini sangat sulit, aku pun tahu, bahwa tugas untuk melindungi kota ini sejatinya adalah tugasku. Tapi tolong, untuk kali ini saja, gunakanlah kekuatan supermu, dan selamatkan kota ini! aku dan prajurit yang tersisa akan bergabung dengan para polisi mengevakuasi warga" Pinta Pak Arman kepadaku.
Demi mendapat titah dari pak Arman, akupun pun segera berlari ke arah gedung Deputi Tekno dan langsung mengganti pakaianku dengan pakaian superspeedy.
Aku lantas terbang mendekati salah satu pesawat alien yang sedang sibuk menembaki gedung-gedung kota. Dengan segenap kekuatan dan tenaga, kuarahkan kepalan tinjuku ke badan pesawat alien tersebut. Namun sama seperti serangan armada tempur Telkom city, seranganku tak mempan, bahkan sekedar memberikan efek guncangan pun tidak. Hal ini kemungkinan karena canggihnya sistem pelindung yang melapisi pesawat alien tersebut.
Namun aku belum menyerah, jika kepalan tinjuku tidak mempan, barangkali hantaman besi bisa menghancurkan mereka. Akupun lantas mengambil tongkat besi berukuran cukup besar dengan diameter sekitar 20 cm yang berasal dari reruntuhan salah satu bangunan yang baru saja hancur oleh tembakan pesawat alien itu.
Dan lagi, kupukulkan tongkat besi itu dengan sekuat tenaga. Namun lagi-lagi, seranganku kali ini tak juga mempan.
Alien itu kemudian membalas seranganku, mereka membalasku dengan tembakan laser yang membabi-buta dan bertubi-tubi, beruntung aku punya kekuatan super, sehingga aku bisa menghindari tembakan mereka hanya dengan mengelakkan badanku sambil terus terbang dan bergerak.
Di saat yang sama, terdengar suara yang cukup keras.
"Hati-hati gus, jangan sampai kau terkena tembakan mereka!!"
Rupanya suara itu berasal dari Pak Arman yang menggunakan Toa pengeras suara berusaha memperingatkanku.
Dan saat itu juga, aku mencoba terus memukul badan pesawat. Dan keanehan terjadi, kali ini pukulanku bisa memberikan efek guncangan pada pesawat mereka.
"Aneh juga, ketika pak Arman berteriak memperingatkanku dengan bantuan Toa pengeras suara, saat itu juga pukulanku menjadi mempan pada pesawat mereka...., Jangan-jangan,, Oh ya, aku tahu sekarang, rupanya sistem pelindung pada pesawat mereka tidak bekerja ketika terdengar suara yang keras. Ya, mereka lemah terhadap frekuensi suara tinggi...!!!!" batinku.
Akupun segera menghindar dari pertempuran dan memberitahukan hal ini kepada pak Arman dan pak Candra.
"Pak, sekarang aku tahu bagaimana caranya mengalahkan mereka, pesawat milik para alien itu dilindungi oleh sistem pelindung yang sangat canggih, tapi ternyata sistem pelindung pada pesawat mereka tidak bekerja ketika terdengar suara keras alias terkena frekuensi suara tinggi. Jadi satu-satunya cara untuk mengalahkan dan menghancurkan pesawat mereka adalah dengan membunyikan suara yang sangat keras dimana pada saat yang sama, kita tembaki mereka dengan missil yang kita miliki!!" jelasku pada pak Arman dan pak Candra.
"lalu apa yang harus kita lakukan?" tanya pak Arman
"Mudah pak, kita letakkan 8 speaker berukuran besar di 8 sudut mata angin mengelilingi area gedung Deputi Tekno dan Alun-alun. Setelah itu, kita nyalakan musik dari Melon Indonesia dengan suara super keras yang dihubungkan langsung pada speaker. 8 speaker ini harus dibunyikan bersamaan agar menghasilkan efek yang besar." jawabku.
"Baiklah kalau begitu" kata pak Arman.
Pak Arman pun kemudian memberikan perintah kepada pak Candra untuk mempersiapkan rencana seperti arahanku tadi. Pak Candra kemudian berkoordinasi dengan pihak polisi kota untuk melaksanakan rencana ini.
Para pasukan Deputi Pertahanan dengan dibantu oleh para polisi dan warga pun kemudian berbondong-bondong menuju ke balai kota untuk mengambil speaker berukuran besar. Masing-masing speaker dibawa dengan menggunakan truk karena ukurannya yang sangat besar. Speaker-speaker yang disimpan di balai kota ini sejatinya biasa digunakan untuk konser atau acara hiburan rakyat di Telkom city.
Masing-masing speaker kemudian diletakkan di titik yang sudah diinstruksikan.
"Lapor pak, Speaker sudah kami letakkan di titik-titik yang diinstruksikan dan sudah kami hubungkan pada pemutar musik dari Melon Indonesia, kami menunggu instruksi selanjutnya" Kata seorang prajurit Deputi pertahanan pada pak Arman.
Pak Arman pun kemudian bertanya padaku
"Bagaimana langkah selanjutnya?" tanya pak Arman
"Oke, semuanya, tolong dengarkan baik-baik. Untuk bisa menghancurkan pesawat alien itu, kita harus membunyikan speaker secara bersamaan, karena saat itulah sistem pelindung pada pesawat mereka menjadi lemah dan tidak bekerja. Disaat sistem pelindung pada pesawat mereka tidak bekerja, barulah kita serang mereka. Kalian para prajurit, serang empat pesawat yang berwarna biru muda dengan missil. Sedangkan aku akan menyerang pesawat berwarna ungu muda. Oh ya, agar speaker bisa dibunyikan secara bersamaan, harus ditempatkan beberapa orang pengontrol di masing-masing speaker. Setiap pengontrol akan dibekali dengan perangkat Speedy Monitoring dan Ponsel dengan kartu Telkomsel, dimana dua perangkat ini akan digunakan untuk mempermudah komunikasi jarak jauh kita, sehingga masing-masing pengontrol bisa saling berkoordinasi untuk membunyikan speaker secara bersamaan. Semua mengerti??" kataku menjelaskan rencana.
"Mengerti!!" jawab para prajurit dengan serempak.
"Oke, semua pengontrol harap bersiap di posisi masing-masing speaker, dan tunggu aba-abaku"
Setelah semua pengontrol bersiap di masing-masing speaker, akupun mengamati keadaan masing-masing speaker melalui ponselku, dimana sebelumnya di masing-masing speaker, sudah terpasang perangkat ip camera dari speedy monitoring, sehingga aku bisa memantau semua speaker lewat ponselku.
Setelah dirasa yakin, Aku lantas segera memberikan perintah teleconference kepada semua nomor telkomsel milik para pengontrol yang sudah sedari tadi bersiap menunggu perintahku.
"Semua pengontrol, hidupkan speaker dalam hitungan ketiga, satu.... dua.... tiga.... Hidupkaaaaan....!!!"
Semua pengontrol speaker di 8 titik pun segera menghidupkan speaker secara bersamaan. Musik keras dari Melon Indonesia pun mulai terdengar menggelegar, kami semua menutup telinga kami karena saking besarnya suara yang dihasilkan oleh speaker.
Suara keras yang keluar dari speaker ternyata benar-benar mampu melemahkan kinerja sistem pelindung di pesawat alien. Terbukti saat musik berdentam, semua pesawat alien nampak kehilangan keseimbangan saat terbang, terlihat seperti kena efek turbulensi. Saat itulah aku memerintahkan seluruh pasukan untuk menyerang.
"Seranggggggggggg!" perintahku menggelegar
Semua jajaran pasukan pun menyerang membabi buta pada 4 pesawat alien berwarna biru muda dengan tembakan missil, persis seperti arahanku. Dan kali ini, semua missil yang ditembakkan berhasil mengenai sasaran dan mampu menghancurkan 4 pesawat alien berwarna biru muda tersebut.
Di saat yang bersamaan, aku menyerang pesawat alien utama berwarna ungu muda yang sedari tadi tak bergeming berada di atas gedung Deputi Tekno untuk mencuri sumber energi listrik milik Telkom city. Dengan tenaga penuh, aku layangkan bogem mentahku ke arah badan pesawat yang nampak mulai oleng karena pengaruh musik keras yang dihasilkan oleh speaker.
Dalam lima pukulan, pesawat itupun terpental jatuh ke bawah dan meledak di jalanan kota.
Duaaaaaarrrrrr..... Suara pesawat alien itu meledak disertai dengan sorak sorai seluruh warga dan prajurit.
Para warga dan prajurit kemudian tak henti-hentinya meneriakkan nama sebutanku dan nama pak Arman sebagai walikota.
"Hidup Superspeedy..!!, hidup pak Arman..!!, Hidup Superspeedy..!!, hidup pak Arman..!!, teriak mereka kegirangan.
Akhir yang Bahagia
Dan, akhirnya drama penyelamatan Telkom city dari invasi alien pun selesai sudah. Alien beserta pesawatnya berhasil dikalahkan dan dihancurkan.
Pak Arman langsung menetapkan Hari penyerangan Alien itu sebagai hari berkabung, dalam invasi Alien ke Telkom city itu, 15 bangunan hancur, 3 bangunan rusak parah, dan 5 bangunan rusak ringan. Invasi alien itu juga menewaskan 24 warga Telkom city dan menyebabkan 321 warga kota luka-luka.
Seminggu setelah peristiwa memilukan itu, Warga Telkom city pun mulai kembali beraktivitas sepeerti biasanya. Dan Telkom city pun makin maju dengan penemuan-penemuan produk digitalnya.
Cerita fiksi ini diikutkan dalam "Blog Competition Superspeedy" yang diselenggarakan oleh Telkom Speedy