Ya, kita semua memang tak bisa terlepas dari yang namanya air. Untuk kebutuhan sehari-hari, kita jelas membutuhkan air. Mulai dari kebutuhan minum, mandi, mencuci, bertani, sampai wudhu (untuk yg muslim), pokoknya kita semua butuh air.
Bahkan, sekitar 2/3 dari tubuh kita ini terdiri atas air. Jadi, tentu tak bisa disangkal betapa air sangat mempengaruhi kehidupan manusia.
Intinya, Manusia membutuhkan air, karena tanpa air, manusia tak mungkin bisa hidup (kecuali atas kehendak Alloh SWT).
Mungkin inilah yang membuat banyak Ilmuwan NASA cenderung tertarik untuk meneliti tentang keberadaan air di mars agar bisa ditinggali manusia, ketimbang meneliti keberadaan oksigen, padahal seperti yang kita ketahui, manusia butuh keduanya untuk bisa hidup.
PENTINGNYA air BAGI TUBUH MANUSIA
Oke, jika di awal sebelumnya saya mengungkapkan betapa pentingnya air dilihat dari sudut universal, seperti air sebagai sarana kebutuhan hidup seperti mandi, mencuci, wudhu, dan lain sebagainya, maka dalam bab ini, saya akan memaparkan betapa pentingnya air, khusus dilihat dari gunanya bagi tubuh manusia.
Tak terbantahkan memang bahwasanya air sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia, dan berikut ini adalah beberapa fungsi air bagi tubuh manusia, monggo dilihat dulu.
Dari fungsi air di atas yang begitu penting dan kompleks, rasanya makin tak dapat dipungkiri lagi bahwa air memang memegang peranan penting bagi hidup manusia. Karena itulah, maka alangkah bijaknya jika kita bisa menjaga air, dan melestariakan sumber air di muka bumi ini, karena itu semua tentu demi kepentingan dan kelangsungan hidup manusia.
BETAPA KECILNYA JUMLAH air BERSIH YANG KITA PUNYA
Mungkin banyak orang yang beranggapan bahwa sumber air bersih di planet kita ini sangat banyak, tak heran jika banyak orang yang beranggapan seperti itu, karena nyatanya memang sekitar 2/3 permukaan bumi ini terdiri dari perairan. Padahal, fakta itu tidak lantas membentuk kesimpulan bahwa sumber air bersih sangat melimpah.
Kenapa? Karena ternyata, dari banyaknya jumlah debit air yang ada di bumi ini, hanya sepersekian persen saja yang layak disebut sebagai air bersih dan segar serta layak pakai dan layak minum (setelah proses pemasakan tentunya).
Bayangkan, jumlah keseluruhan air di bumi ini mencapai 332.500.000 km kubik atau sekitar 326 juta mil kubik, dimana 1 mil kubik setara dengan 1.1 triliun galon. Wah, Banyak dong? memang banyak, tapi perlu diingat, dari jumlah sebanyak itu, 97,5%-nya adalah air laut, dan sisanya 2,5% adalah air tawar. Dari 2,5% jumlah air tawar tersebut, 68,6%-nya adalah air glazer dan air es, 30,1%-nya adalah air tanah yang terpendam di dasar bumi, dan 1,3%-nya adalah air permukaan. Lha dari 1,3% air Permukaan ini, hanya 20,5% saja yang merupakan air danau, sungai, atau mata air (dimana sisanya adalah air es atau salju). Hehehe, Puyeng-puyeng ya?. Jadi jika dikalkulasikan, dari sekian banyak air yang ada di bumi ini, hanya 0,7% air bersih yang layak digunakan dan dikonsumsi.
Mungkin untuk lebih mudahnya, bisa dilihat dari infografik berikut ini.
hehehe, Kalau sudah begini, masihkah anda berfikiran bahwa bumi kita berlimpah air bersih? Think twice.
INDONESIA BUKAN TANAH air KITA?
Oke, sebelum lanjut pada pembahasan, mungkin ada baiknya anda melihat gambar di bawah ini terlebih dahulu.
Tanah masih ngontrak, air masih beli. benarkah? hehehe
Gimana gambarnya? Lucukah?. Ya, mungkin anda akan sedikit tersenyum simpul saat melihat gambar di atas karena lucu, gambar motor dengan krombong bertuliskan "Indonesia bukan Tanah airku, Tanah masih ngontrak, air masih beli". Gambar di atas itu dulu saya dapatkan dari tag teman di facebook.
Tulisan pada gambar di atas mungkin memang sangat lucu sekaligus menggelitik, tapi jika dipikir-pikir, tulisan di gambar tadi ada benarnya juga, atau malah sangat benar dan menjadi realitas. Karena memang di banyak wilayah di Indonesia, air bersih masih sangat susah didapat, seandainya bisa, itupun harus dibeli. tentunya dengan harga yang tidak murah.
Contoh nyata terjadi saat beberapa minggu yang lalu, ketika saya sempat mendengarkan keluhan bapak saya tentang tingginya biaya rekening air untuk keluarga kami. Bayangkan, Jumlah rekening air untuk bulan ini yang harus dibayar oleh bapak saya sebesar Rp 87.000,-, naik tiga ribu rupiah dari bulan sebelumnya. Mahalkah? bagi keluarga kami, angka segitu terbilang mahal.
Namun kami masih bersyukur, karena ternyata, angka Rp 87.000,- itu masih terbilang murah bila dibandingkan dengan biaya tagihan air di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya yang konon katanya bisa sampai 2-3 kali lipat dari biaya rekening air di kota saya, Magelang, yang memang notabene dekat dengan pegunungan dan sumber mata air.
Nasib lebih parah dialami oleh saudara-saudara kita satu bangsa yang tinggal di daerah kering yang sering mengalami krisis air, seperti Purbalingga ataupun Gunung Kidul. Para warga di daerah-daerah ini terkadang malah harus membeli air bersih secara eceran alias per jerigen demi memenuhi kebutuhan akan air. Padahal tentu saja, harganya tidak murah.
Jadi jelaslah sudah bahwasanya air bersih bagi sebagian orang di pelosok negeri ini masih menjadi sesuatu yang mewah dan mahal.
SUMBER air BERSIH DI INDONESIA MAKIN MENIPIS
Negara Indonesia memang dikenal sebagai salah satu negara dengan sumber air bersih terbanyak di dunia, Bahkan Indonesia merupakan 1 dari 6 negara yang memiliki 50% cadangan air tawar dunia (Selain Brasil, Rusia, Kanada, Cina dan Kolombia). Namun begitu, hal ini tidak boleh membuat kita boros air, karena fakta menunjukkan bahwa semakin hari, sumber air bersih di Indonesia ini semakin menipis. Alasanya bermacam-macam, mulai dari menjamurnya lahan pemukiman, pencemaran limbah sumber air bersih, makin minimnya angka curah hujan, sampai kurangnya pelestarian sumber air bersih.
Bahkan berdasarkan data dari Inside climate news, jumlah cadangan air tawar dari sumber mata air di Indonesia sudah semakin kritis, terutama untuk sumber mata air yang ada di Pulau jawa dan sebagian Sumatera dan Sulawesi. Sehingga, cadangan air tawar Indonesia ini sekarang hanya terkonsentrasi pada sumber mata air yang ada di Kalimantan dan Papua (yang notabene masih terbilang lestari dan belum banyak terjamah).
Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar di atas adalah peta persebaran jumlah cadangan air tawar dari sumber air di Indonesia. Warna merah mengindikasikan cadangan sumber air berada dalam kondisi kritis, sedangkan warna Hijau mengindikasikan cadangan sumber air berada dalam kondisi aman dan terjaga.
Dari gambar di atas, bisa kita lihat bahwa hampir seluruh cadangan sumber air tawar di pulau jawa sudah berada dalam kondisi kritis sehingga perlu adanya langkah penyelamatan dan pelestarian sumber air.
MARI KITA LESTARIKAN air KITA
Berkaca dari realita yang terjadi tentang semakin minimnya sumber air bersih di Indonesia, rasanya kini sudah saatnya bagi kita untuk mulai bertindak melestarikan sumber air bersih kita. Kalau bukan sekarang, lalu kapan lagi?
SUMBER MATA air KANCI, CONTOH KEBERHASILAN
Usaha pelestarian sumber air bersih tentu tak hanya berdampak positif pada alam, namun juga kepada masyarakat di sekitar lokasi sumber air tersebut. Karena masyarakat sekitar secara langsung bisa mendapatkan manfaat berupa air dari sumber mata air yang dilestarikan. Mudahnya, jika proses pelestarian sumber air berjalan dengan baik, maka secara prosesi, akan terbentuk sebuah simbiosis mutualisme antara masyarakat dengan sumber air itu sendiri. Dimana Sumber air bisa terjaga kelestariannya oleh masyarakat, sedangkan masyarakat diuntungkan karena bisa memperolah air bersih dari sumber air tersebut.
Tentu sudah banyak sekali contoh-contoh keberhasilan pelestarian sumber air di seluruh pelosok Indonesia ini, salah satunya adalah Sumber mata air Kanci (Warga sekitar menyebutnya sebagai Tuk Kanci, dimana "tuk" adalah penyebutan bahasa jawa untuk Mata air) yang berada di Dusun Susukan, Desa Giriwarno, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang.Mata air Kanci ini adalah salah satu mata air yang berada di lereng gunung Sumbing.
Salah satu penampung air dari mata air Kanci
Warga di Dusun Susukan ini tahu benar bagaimana memperlakukan sumber mata air dengan baik dan bijak. air yang berasal dari sumber mata air Kanci di Kampung Susukan ini benar-benar dimanfaatkan untuk kemakmuran dan kemaslahatan warga.
Boleh dibilang, pemanfaatan sumber mata air Kanci ini adalah gebrakan baru, karena proses pemanfaatan yang dilakukan mata air kanci berbeda dengan pemanfaatan mata air di daerah lain yang masih berada di lereng gunung Sumbing (di lereng gunung Sumbing, diketahui terdapat 4 sumber mata air yang masing-masing tersebar di wilayah Magelang, Parakan, Wonosobo, dan Temanggung).
Sumber mata air di wilayah lereng sumbing, rata-rata dimanfaatkan sebagai obyek pariwisata, pemandian umum, atau sebagai sumber pengolahan air mineral kemasan. Tapi berbeda dengan Sumber mata air kanci di kampung Susukan, yang justru murni dimanfaatkan sebagai pengganti air PDAM.
Pemanfaatan air dari Mata air Kanci untuk pengganti air PDAM ini sudah dimulai sejak tahun 1989 dan masih bertahan sampai saat ini. Usaha pemanfaatan air ini dikelola sepenuhnya oleh pemerintah Desa Giriwarno, Kecamatan kaliangkrik, Kabupaten Magelang. Dan sebagai penerima manfaat adalah 6 dusun di Desa Giriwarno, yaitu Dusun Junjungan, Dusun Susukan I, Dusun Susukan II, Dusun Karanganom, Dusun Baturan dan Dusun Kebonpaing.
Metode pemanfaatanya adalah dengan menampung air dari mata air di bak tampung utama yang lokasinya tidak begitu jauh dari pusat sumber air, air dari bak tampung ini kemudian didistribusikan lagi ke masing-masing bak tampung Dusun dengan menggunakan paralon berdiameter 10 cm. Dari bak tampung Dusun ini, air didistribusikan lagi ke bak tampung RW, barulah dari bak tampung RW, air kemudian disalurkan ke rumah-rumah warga dengan menggunakan selang.
Bak Tampung Dusun
Bak Tampung RW
Paralon penghubung
Air dialirkan ke rumah-rumah warga dengan selang
Selang dimana-mana, terserah, yang penting air ngalir
air yang disalurkan ke rumah-rumah warga kemudian bisa digunakan untuk kebutuhan rumah tangga.
Oh ya, para warga yang menerima fasilitas air ini cukup membayar Rp 1.000,- per bulannnya, itupun uangnya tidak masuk ke kantong pengelola, melainkan sebagai biaya perawatan bak tampung dan biaya cadangan pembelian paralon atau selang jika terjadi kerusakan. Murah bukan? Bandingkan dengan warga kota yang harus membayar tagihan air sampai puluhan hingga ratusan ribu tiap bulannya.
Warga Desa Giriwarno yang merasa diuntungkan dan terbantu dengan air murah dari mata air kanci ini pun tahu dan menyadari kewajibannya untuk melestarikan Sumber Mata air Kanci.
Warga Desa Giriwarno punya komitmen yang tinggi untuk tidak menjadikan sumber mata air kanci sebagai obyek wisata atau pemandian umum, karena dikhawatirkan akan membawa dampak buruk bagi lingkungan dan kelestarian sumber mata air, hal ini tentu sangat beralasan, karena jika sampai Sumber mata air kanci menjadi pemandian umum, maka akan banyak kotoran dan sampah di lokasi Mata air, yang nantinya justru membuat kualitas air di mata air kanci menjadi tercemar dan kurang jernih.
Para Warga pun rutin menggelar kerja bakti sebulan sekali untuk merawat dan membersihkan mata air Kanci dari sampah atau daun-daun kering yang kerap berguguran di sekitar mata air, beberapa warga bahkan sering menanam tanaman penyerap air di sekitar mata air agar kelestarian sumber mata air dapat terjaga.
Kisah keberhasilan pelestarian sumber air Kanci di atas tentu makin menguatkan fakta bahwasanya pelestarian sumber air punya dampak positif yag besar bagi kehidupan manusia.
PENGHEMATAN KECIL UNTUK PELESTARIAN SUMBER air
Tentu ada banyak sekali upaya untuk melestarikan sumber air, diantaranya adalah dengan mengurangi penebangan hutan, menanam tumbuhan penyerap air di sekitar sumber air, ataupun membersihkan sampah di daerah sumber-sumber air seperti yang dilakukan oleh para warga desa Giriwarno.
Tapi bagi kita yang kebetulan lokasinya jauh dengan sumber mata air ataupun tidak punya cukup daya untuk ikut melaksanakan upaya-upaya di atas, bukan berarti kita tidak bisa ikut menjaga kelestarian sumber air. Kita tetap bisa kok ikut menjaga kelestarian sumber air, walaupun caranya tidak langsung mengarah pada obyek sumber air seperti yang saya sebutkan di atas.
Lantas, bagaimana caranya? caranya adalah dengan menerapkan langkah penghematan konsumsi air di rumah kita. Lho, lalu apa hubungannya dengan pelestarian sumber air? tentu saja ada, karena ketika kita mampu menghemat pengeluaran air untuk urusan rumah tangga di rumah kita, maka otomatis, jumlah kebutuhan kita akan air makin berkurang, hal ini berdampak pada tingkat pengurangan air di sumber air. Sehingga nantinya, jumlah cadangan debit air di sumber air bisa terjaga karena tidak terus-terusan dieksploitasi.
Lalu, langkah penghematan apa saja yang bisa kita lakukan di rumah kita? tentu bukan langkah penghematan ekstrem seperti mandi tiga hari sekali atau mencuci baju seminggu sekali, melainkan langkah penghematan kecil namun punya dampak besar. apa sajakah itu, Berikut ini adalah 7 langkah kecil penghematan air yang bisa kita lakukan dan kita biasakan sehari-hari di rumah kita. Cekidot.
1. Mandi dengan shower, daripada gayung
Bagi banyak orang, mandi dengan shower sering dianggap identik dengan orang kaya dan merupakan pemborosan, padahal mandi dengan shower ternyata jauh lebih hemat air ketimbang mandi dengan gayung. Karena menurut berbagai penelitian, mandi dengan gayung rata-rata menghabiskan sekitar 15 liter air, sedangkan mandi dengan shower hanya menghabiskan sekitar 8 liter air. jadi, tak selamanya mandi ala orang kaya itu boros, hehehe.
2. Matikan kran ketika mencuci tangan, gosok gigi, dan ber-wudhu
Salah satu kebiasaan buruk kita adalah membiarkan kran mengalir saat kita mencuci tangan, menggosok gigi atau berwudhu, padahal menurut Metropolitan Water District of Southern California (MWDSC), jumlah air yang terbuang saat kita membiarkan kran terbuka ketika kita mencuci tagan, menggosok gigi atau berwudhu bisa mencapai 11 liter per hari lho. Jadi mulai sekarang, ayo kita matikan kran saat mencuci tangan, menggosok gigi, atau berwudhu, walaupun itu hanya sebentar.
3. Manfaatkan air bekas cucian tanpa detergen
Tampung air bekas cucian tanpa deterjen untuk menyiram tanaman atau kloset. Menurut MWDSC, kegiatan ini bisa menghemat 2-3 liter air per harinya. Kita bisa juga menampung air hujan untuk menyiram tanaman, bahkan untuk minum setelah diolah terlebih dahulu.
4. Gunakan ulang alat makan dan pakaian jika belum terlalu kotor
Kalau kita sering berganti gelas dan piring, kita mengkonsumsi air lebih banyak untuk mencucinya. Itu juga berlaku untuk pakaian yang belum kotor karena keringat atau noda. Semuanya kerap dilakukan untuk alasan kebersihan. Padahal, air yang terpakai untuk mencuci satu buah gelas dan satu buah piring bisa mencapai 2 liter. Bayangkan berapa liter air yang bisa kita hemat jika kita mau menggunakan gelas, piring, atau baju yang belum terlalu kotor tanpa perlu mencucinya terlebih dahulu?.
5. Pakai sedikit deterjen untuk mencuci
"Membilas deterjen butuh lebih banyak air," jelas staf divisi program AMPL (Air Minum dan Penyehatan Lingkungan), Dyota Condrorini. Gunakan sabun bio-degradable dari bahan organik sehingga air bekasnya dapat dipakai ulang setelah disaring dengan sumur resapan.
6. Hindari mencuci Sayur dan buah pada kran mengalir
Cuci sayuran dan buah secara terpisah dalam wadah yang sudah diisi sebanyak kurang lebih 4 liter air. Kita bisa memboroskan air 15 kali lebih banyak bila melakukannya di bawah kran air yang mengalir.
7. Perbanyak bidang resapan di halaman
Metode ini disebut biopori. Tujuannya, air meresap ke dalam tanah daripada mengalir di permukaan. Buat lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10 cm dan kedalaman 100 cm. Buat lubang lain dengan jarak 50-100 cm dari yang pertama. Silahkan lihat di http://www.biopori.com untuk informasi lebih lengkap.
Itulah 7 langkah kecil penghematan air yang bisa kita lakukan sehari-hari di rumah kita. Ayo mulai dibiasakan sejak sekarang dan ajak anggota keluarga anda untuk ikut menghemat air dengan 7 langkah kecil di atas.
Referensi dan Sumber gambar :
http://insideclimatenews.org/
http://cahpordjoperantauan.wordpress.com
http://rachmatwahidi.wordpress.com
http://wikipedia.org
http://google.co.id
Dokumen Pribadi
Dokumen Rumah Gemilang indonesia